Halo readers, apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat dan berbahagia. Dalam
postingan kali ini saya akan mereview hasil perjalanan saya ke Curug Parigi di daerah
Bantar Gebang, Bekasi Selatan. Yuk ikuti ke absurdannya :’3
Curug Parigi Letaknya tidak jauh dari TPST Bantar Gebang, tepatnya di Kampung
Parigi, Desa Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Bekasi. Curug ini berada di
samping perumahan Vila Nusa Indah 5.
Curug parigi mirip seperti Niagara di Amerika Serikat. Bisa dibilang,
ini versi Betanya dari Niagara. Uuuu… kebayang dong bagaimana indahnya.
25 Oktober- Sore itu saya dan pasangan mencoba untuk mencari tahu
lokasi, curug yang lagi kekinian di Bekasi. Ternyata lokasi curug parigi ini
tersebumnyi. Jadi akses kesana cukup membingungkan bagi orang awam, seperti kami. Lebih dari 5 kali kami harus mengecek Google Maps agar sampai ke Curug Parigi.
Kami memilih untuk mengikuti petunjuk arah yang diberikan google maps
tapi hasilnya nihil. Kalau reader ikuti petunjuk arah yang ada di google maps,
kalian akan diarahkan lewat perumahan Villa Nusa Indah 5. Saran saya,
JANGAN
LEWAT SANA!!!
Reader mungkin akan melihat curug parigi tapi tidak akan bisa
untuk meraihnya. Duh, kan sakit ya, cuma dilihat dong tanpa bisa meraih *oke skip*.
Tidak puas hanya melihat dari pagar besi, kami memilih untuk memutar
arah dan kembali ke jalan yang benar.
Akses paling gampang untuk ke Curug Parigi via Jl. Raya Narogong.
Jaraknya hanya sekitar 10 menit dari Pasar Bantar Gebang.
Gang menuju curugnya
itu samar banget, Kalau tidak jeli melihat pasti akan kelewatan *pengalaman*. Sebenarnya dipintu masuk gang ada spanduk yang bertuliskan “Selamat datang di Curug Parigi” tapi sizenya itu engga sebesar baliho jadi engga kasat kelihatan.
|
Ini penampakan gangnya. |
|
Ini patokan gangnya. |
Patokan yang aman, gangnya itu ada di samping PT. HAKAPOLE. Kalau dari arah
Bekasi adanya di sebelah kanan, kalau dari Bogor adanya sebelah kiri.
Kalau sudah masuk gang, reader hanya tiggal lurus hingga melihat ada kios
pedagang di sisi kanan tanah lapang. Sepertinya, di tanah ini nantinya akan dibangun
pabrik atau cluster perumahan, hmm entahlah.
Yaps, 17.58 WIB kami sampai di lokasi. Sampai sana, kami disambit disambut
oleh salah seorang pedagang. Katanya kami kesorean datangnya. Iya, kami nyasar pak huhuhuuu...
Lokasi ini bisa diakses segala jenis kendaraan. Ada parkiran
sepeda juga loh di sana. Untuk mencapai curugnya, kita harus turun tangga
setinggi 10 meter dengan kemiringan sekitar 45 derajat celcius . Saran saya jangan pakai sepatu yang bawahnya licin. Bahaya!
“Oh ini curug parigi” Pemandangnnya waterfall mini menyegarkan mata. Kondisi airnya, ya begitu, namanya juga kali tengah kota. Tau sendiri bagaimana kebiasaan orang kota yang mengenyam pendidikan, banyak yang buang sampah di kali. Sisa limbah pabrik juga teraliri ke sungai ini. Mirisnya, kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun.
|
Ekspetasi |
|
Realita |
Sayangnya, waktu berkunjung yang sedang tidak pas. Musim kemarau banyak mengeringkan sungai-sungai di Bekasi, salah satunya sungai cikeas ini. Fasilitas penerangan juga masih belum ada, jadi waktu berkunjung terbatas
hanya sampai matahari tenggelam. Tak banyak foto yang bisa diabadikan juga
karena kurangnya penerangan :(
Betapa indahnya pantulan cahaya bulan di aliran air. Meskipun belum puas menikmatinya, kami sudah harus pulang karena hari semakin gelap.
Harga tiket masuknya berapa? Sampai artikel ini di publis, masih gratis
kak!! Mungkin karena pemerintah juga belum serius menjadikan ini tempat wisata,
jadi belum ada biaya tiket untuk pengelolaan. Mumpung gratis, hayu atuh mampir!!
Saya sendiri masih akan kembali kesana.
Saya pikir jika pemerintah serius mengelola curug parigi, ini bisa
menjadi daya Tarik sendiri untuk Bekasi. Daerah bantargebang tidak hanya akan terkenal
dengan sampahnya, tetapi juga pemandangan air jatuhnya di Curug Parigi.
#EksploreBekasi!