April 2016

Friday, April 22, 2016

Perangkat Manakah Paling Banyak Digunakan Mengakses Konten Porno, iOS atau Android?


Konten porno bukan menjadi bahan baru bagi pengguna internet. Baru-baru ini website konten porno, Pornhub, merilis data yang memperlihatkan perilaku berinternet pengunjung mereka.
Pornhub mengumumkan sebanyak 60% penggunanya memanfaatkan perangkat mobile untuk mengakses situs mereka.  Trafik dari perangkat mobile yang awalnya hanya sebesar 12%, lima tahun kemudian melonjak menjadi 63%.
Data dari Pornhub
Melihat data yang dirilis Pornhub dan dihimpun dari gadget.id, Senin (18/04/16) ternyata penyumbang trafik terbesar berasal dari pengguna perangkat Android, lalu disusul pengguna iOS dengan memakai tablet/iPad.
Jadi, secara keseluruhan, pengguna Android mengakses konten porno sebanyak 32%, pengguna iOS 31% dan pengguna lain menggunakan PC sebanyak 37%.
Data dari Pornhub
Data lainnya menyebutkan pengguna Android juga menghabiskan waktu lebih panjang, yakni selama 10 menit 06 detik dengan 10,9 page views. Sedangkan pengguna iOS menghabiskan waktu rata-rata 8 menit 40 detik dan 9,8 page views.
Pengunjung Pornhub bisa dari negara mana saja yang lebih banyak menggunakan perangkat iOS atau Android. Kebanyakan berasal dari perangkat Android 48%, lalu perangkat iOS.
Data dari Pornhub
Di Indonesia tidak masuk dalam daftar mana pun karena situs Pornhub dan porno lainnya telah diblokir oleh pemerintah.
Data dari Pornhub
Melalui data ini, bisa dilihat bagaimana pengguna memakai ponsel pintar mereka. Ponsel pintar kini bukan hanya sekadar alat untuk berkomunikasi, tetapi juga digunakan untuk mengakses konten yang tidak sesuai bagi sebagian orang.

[Review: Lensza Indonesia] Beli Softlens Lagi, Ning?


Assalammualaikum, reader....

Bening mau review lagi ya, kali ini tentang pengalaman belanja softlens di Lenza.co.id. Bening sudah hampir tiga kali belanja keperluan softlens di Lensza. Alhamdulillah, belum ada kekecewaan apapun sampai saat ini.

Waktu pertama kali pake softlens juga belinya di lensza karena--kalau tidak salah--waktu itu lagi ada diskon ramadhan hampir 50%. namanya juga perempuan, khilaf deh kalau sudah liat diskonan.

Bening biasa beli softlens Zuhra di Lensza. Meskipun memang agak mahal ketimbang toko online yg lain, tapi buat bening yang penting kualitas. Buat apa murah tapi kalau murahan :3

Ditambah lagi ada voucher diskon member Rp10.000 dari registrasi email. Cara pembeliannya juga gampang, user friendly banget. Maaf bening ngga bisa jabarin step by step yaaa..

Waktu yang dibutuhkan dari membayar pesanan itu sekitar 2-3 hari. Ini lebih cepat dari pada beli di toko. Bening pernah tanya kalau di toko fisik ada yang sampai satu minggu lho reader. hfft...

Bening pesan dan bayar pesanan pada hari Selasa (19/4/16). Hari Rabu (20/4/16) dikirimi email kalau softlensku sedang berada di jalan, dan tak lupa juga nomor resi. Pengiriman melalui JNE.




Pas hari Kamis (21/4/16) siang sudah ada abang-abang JNE yang kerumah antar paket dari Lensza. Cepet ya. Tiga kali pengiriman, alhamdulillahnya selalu tepat waktu, hihiw

Packagingnya juga aman, 


Sesuai sama taglinenya deh, Lensza.co.id:Cepat, Nyaman, Aman.

Perlu diketahui Lensza.co.id adalah pemasok softlens bening, warna, dan cairan pembersih lensa komtak online pertama dan terbesar di Indonesia. Untuk itu, bening selalu beli softlens di sini.

Customer centernya juga ramah, problem solve. Bisa tanya-tanya juga seputar kontak lens. 

Kali ini Bening beli softlens Zuhra yang warna hijau.



Ada label MUI nya :3

Yeyey dapet lenscase nya warna hijau juga ^^


Buat yang baru pakai softlens dibaca juga ya petunjuk penggunaannya, biar ngga keliru :)
 Saat digunakan jadinya seperti ini ^^


 Kusuka Zuhra karena kandungan airnya lbh banyak dr softlens lain, yakni 55%. Warnanya soft, udah gitu ada label dari MUI juga. hihiw


Thankyou reader, semoga bermanfaat ^^



Tuesday, April 19, 2016

[Review:Grand Charly BCP] Siapa Mau Karaoke Fun Time Rp5000++/jam?


Hai reader! Akhirnya ya Bening dapet ilham buat nulis review ini. Setelah sekian lama sudah tidak coret-coret kanvas blog lagi.

Oke, seperti judulnya kali ini Bening mau kasih review paket karaoke murah dari Grand Charly.

Grand Charly itu rumah karaoke milik Charly ST12 itu, reader. --biasalah bukan hal baru lagi penyanyi punya rumah karaoke--

Bening itu suka nyanyi, setiap pengen karaokean pasti cari paket karaoke yang murah dulu. Maklum mahasiswa tingkat akhir, belum lagi kalo revisi. Kebetulan banget, ada beginian lewat di timeline twitter. Ini diupload sama akun twitternya @GrandCharlyBCP .

Karaoke Rp5000++ /jam? siapa sih yang ngga tertarik? Tapi biasanya kalau murah begini ada aja poin dan syarat ketentuan yang zonk! Bening coba tanya ke miminnya via mention, tapi ngga dibales :(

~Sungguh mati aku jadi penasaran, sampai mati pun akan kuperjuangkan~

Kebetulan sekali, siangnya lelaki kesayanganku mengajak untuk karaoke. --For the first time in forever, ngajak karaoke. Padahal biasanya kalau ngga nonton ya paling ngebolang-- oke langsung Bening ajak ke GrandCharlyBCP ini.

Lokasinya ada di lantai 2 mal Bekasi Cyber Park, bersebelahan sama auditoriumnya. Di pojokan gitu, Tanya-tanya aja deh kalau bingung daripada galau kesasar.

Sampai di sana kami dibukakan pintu dengan senyum ramah para karyawannya. Langsung menuju ke meja receptionis dan basa-basi "Sedang ada paket karaoke apa mbak di sini?" tanyaku, padahal mah sudah tahu.

Ia menjelaskan paket yang Fun Time Rp5000++/jam itu. Jadi gini reader, untuk dapat paket ini syaratnya:
Punya dan bawa kartu pelajar/mahasiswa/karyawan. Nanti kartu reader akan diminta dan dipegang sama mereka. Diambilnya setelah selesai karaokean.

Paket ini berlaku selama April 2016, hari  Senin-Sabtu ya..

dan sistemnya begini. Karaoke Rp5000++/jam itu dihitungnya satu orang, minimal 2 orang maksimal 4 orang. Waktu karaoke minimal  harus2 jam, lalu ditambah biaya beverage Rp25.000, pajak dan service.

Bingung ya? Oke contohnya gini,
Bening karaokenya ber-2: Rp5000x2 orang= Rp10.000 x 2 jam= Rp20.000 + Rp1000 (service) + Rp5000 (tax/pajak) = Rp26.000
Lalu beveragenya senilai Rp36.000 + Rp1800 (Service) + Rp9000 (Tax/pajak) = Rp46.800.

Jadi total karaoke 2 jam small room dan beverage di malam minggu = Rp72.800


Buatku, ini termasuk murah. Apalagi di waktu weekend.  Thankyou Grand Charly^^


Suasana tempatnya gimana? Konsep karaokenya klasik banget, di lorong menuju ruangan akan banyak foto-foto Charly dengan efek monochrome gitu. Ruangannya juga enak, nyaman.

 Suhu ruangan pas. Layar tv sekitar 32" rasanya cukup untuk small room. yang kusuka configurasinya itu touchscreen jadi ngga bikin jempol kamu capek pencet-pencet --kayak di imul cista-- hehe


Beveragenya enak dan ngga terlalu mahal, berkisar 15-60 ribu. Karyawannya juga ramah-ramah. Pengalaman pertama karaoke di Grand Charly ngga nyesel pokoknya. 

Monday, April 18, 2016

Daripada Titik, Lebih Baik Pakai Emoji


Berkirim pesan singkat kini mendominasi pola hubungan masyarakat modern. Dari segi aturan bahasa, untuk mengakhiri sebuah pesan singkat menggunakan tanda titik. Namun, tanda baca titik faktanya bisa bermakna berbeda bagi si pembaca pesan.
Penilitian dari Binghamton University, AS, menyimpulkan tanda titik pada pesan singkat justru mengisyaratkan ketidaktulusan atau sikap dingin dari sang pengirim pesan.
Jika dilihat dari fungsinya, tanda titik digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat yang dianggap telah selesai. Namun, pada tulisan panjang seperti di blog atau di situs-situs beritaonline, tanda titik (.) pada akhir kalimat adalah wajib dan tak bermakna negatif bagi pembacanya.
Menariknya, makna tanda titik bisa berbeda ketika dilakukan saat mengobrol lewat pesan singkat seperti WhatsappBBMLine, dan lainnya.
Dikutip dari LifeHacker dan dihimpun KompasTekno, menurut hasil studi, obrolan chatting akan merepresentasikan percakapan langsung (face-to-face). Hal ini, berbeda dengan menulis berita, surat formal, karya sastra, atau blog.
Dilihat dari segi sifatnya, percakapan langsung memang seharusnya lebih santai dan informal. Penyematan tanda titik pada obrolan chatting akan mengindikasikan obrolan yang formal dan serius. Bahkan terkesan ‘dingin’, tak akrab, atau tak ramah di dalamnya.
Misalnya saat menuliskan “Oke!”, kesan hangat dan antusias akan muncul ketimbang menulis “Oke.”.
“Ketika berbicara langsung, informasi emosional terpancar lewat tatapan mata, ekspresi wajah, nada suara, dan lainnya. Ketika dipindahkan ke ranah chatting, ekspresi-ekspresi itu diakomodir oleh emoji yang bisa menggambarkan mimik pengirim,” kata pimpinan peneliti Celia Klin.
Ketimbang pakai tanda titik, menutup pesan singkat pada WhatsApp atau Line lebih dianjurkan dengan emoji, sesuai dengan perasaan Anda. Jika merasa kurang nyaman, sebaiknya enter pesan untuk menandakan kalau satu kalimat telah berhenti.
Sudah terbit di Bekasiurbancity.com