Bedakan Antara Wartawan Dengan Reporter!
Semua
orang yang masuk ke bagian
redaksi (editorial department),
mulai dari pemimpin redaksi
(chief editor) hingga
koresponden disebut wartawan.
Kita akan menemukan beda
wartawan dengan reporter
dengan menyusun “urutan” tim
redaksi, mulai level tertinggi
hingga terendah sebagai berikut:
1. Pemimpin Redaksi (Chief
Editor). Memimpin tim
redaksi dan bertanggung
jawab atas keseluruhan pemberitaan.
2. Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Pelaksana teknis Pemred sekaligus “koordinator editor”.
3. Redaktur (Editor), biasanya bertanggung jawab atas rubrik tertentu, misalnya rubrik olahraga (redaktur olahraga), rubrik opini (redaktur opini), dst. Tugasnya menyeleksi dan mengedit berita/naskah yang akan dipublikasikan.
4. Reporter, wartawan yang bertugas meliput peristiwa dan mengumpulkan bahan berita (news gathering). Naskah berita yang disusunnya “disetorkan” kepada redaktur.
5. Koresponden (correspondent), yaitu reporter yang ditugaskan atau wilayah tugasnya di luar kota –beda kota dengan kantor pusat medianya.
2. Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Pelaksana teknis Pemred sekaligus “koordinator editor”.
3. Redaktur (Editor), biasanya bertanggung jawab atas rubrik tertentu, misalnya rubrik olahraga (redaktur olahraga), rubrik opini (redaktur opini), dst. Tugasnya menyeleksi dan mengedit berita/naskah yang akan dipublikasikan.
4. Reporter, wartawan yang bertugas meliput peristiwa dan mengumpulkan bahan berita (news gathering). Naskah berita yang disusunnya “disetorkan” kepada redaktur.
5. Koresponden (correspondent), yaitu reporter yang ditugaskan atau wilayah tugasnya di luar kota –beda kota dengan kantor pusat medianya.
Menurut wikipedia.org,
reporter adalah salah satu
jenis jabatan kewartawanan
yang bertugas melakukan
peliputan berita (news
gathering) di lapangan dan
melaporkannyake pada
publik, baik dalam bentuk
tulisan untuk media cetak
atau dalam situs berita di
internet, atau pun secara
lisan, bila laporannya
disampaikan melalui media
elektronik radio atau televisi.
Di Indonesia, istilah reporter
identik dengan wartawan televisi
dan radio. Mungkin karena
mereka sering muncul di layar
kaca (tv) atau melaporkan
kejadian langsung via telefon
(radio) sehingga “ke-reporteran-
nya” terasa banget!
Untuk televisi, keidentikkan
tersebut diperkuat dengan
istilah-istilah dunia jurnalistik
televisi yang menyebut jurnalis
atau wartawan sebagai reporter.
Sebagai contoh, simak istilah
berikut ini:
Reporter On the Spot and On
the Screen. Reporter berada di
lokasi kejadian atau peristiwa,
ketika melaporkannya dan
tampil di layar televisi.
Reporter On the Spot and Off
the Screen. Reporter berada di
lokasi kejadian atau peristiwa,
namun tidak tampil di layar
televisi.
Reporter Off the Spot and On
the Screen. Reporter tidak berada di lokasi kejadian atau peristiwa, namun tampil di layar televisi. Bisa saja
menggunakan teknik chroma- key. Reporter Off the Spot and Off the Screen. Reporter tidak berada di lokasi kejadian atau peristiwa dan juga tidak tampil di layar televisi. Reporter hanya mengisi suara (voicer) atau menggantikan suara reporter lainnya (dubber).
the Screen. Reporter tidak berada di lokasi kejadian atau peristiwa, namun tampil di layar televisi. Bisa saja
menggunakan teknik chroma- key. Reporter Off the Spot and Off the Screen. Reporter tidak berada di lokasi kejadian atau peristiwa dan juga tidak tampil di layar televisi. Reporter hanya mengisi suara (voicer) atau menggantikan suara reporter lainnya (dubber).
Jadi, reporter adalah wartawan.
Reporter TV dan Radio juga
wartawan. Namun, wartawan
belum tentu jadi reporter atau
bertugas sebagai reporter,
namun ia seringkali bertugas
sebagai reporter. Bagaimana? Clear..? :)
0 Komentar :
Post a Comment