November 2015

Sunday, November 22, 2015

Fitur Baru, Facebook Bisa Sembunyikan Mantan Anda


Penelitian mengatakan kalau seseorang baru saja mengalami putus cinta dan patah hati, ia selalu ingin mengupdatenya di media sosial. Tentu hal ini tidak baik baginya. Mark Zuckerberg mengerti akan hal ini.
Saat ini Facebook sedang melakukan uji coba fitur terbaru yang bisa menyembunyikan posting dari sang mantan dan membuat otomatis untag tanpa perlu mengambil langkah unfriendi atau pemblokiran. Bila pengguna mengubah status hubungan mereka dari menjalin hubungan menjadi single, mereka akan diberikan opsiuntuk mengaktifkan fitur ini.
Dilansir dari Theguardian.com (21/11/2015), sebuah posting di blog resmi Facebook menjelaskan bahwa posting mantan akan disembunyikan di News Feed (beranda) dan nama mereka tidak akan otomatis disarankan untuk tag di foto atau pesan.
Di sisi lain para pengguna sebenarnya masih khawatir akan keterbatasannya informasi tentang postingan status, foto, dan video sang mantan.
Fitur terbaru ini dinamakan Take a break. Saat ini fitur masih diuji cobakan di Amerika Serikat dan nantinya akan disebar luaskan ke Negara lain di seluruh dunia.
Manajer produk Facebook, Kelly Winters, menyebutkan bahwa fitur ini merupakan bagian upaya berkelanjutan dari Fecbook untuk membantu orang-orang yang mungkin akan atau sedang melalui saat-saat sulit dalam hidup mereka, sepertu pitus cinta.
“Kami berharap fitur ini akan membantu orang yang putus hubungan di Facebook dengan lebih mudah, nyaman, dan tetap ada mengontrol emosinya,” katanya.

Nongkrong Asik di Kedutaan Besar Bekasi


Setelah diejek habis-habisan pada akhir 2014 lalu, kini Bekasi mempunyai kedutaan besarnya sendiri. Berbeda dengan kantor kedutaan besar pada umumnya, markas Kedubes Bekasi justru dikonsep berupa tempat nongkrong kreatif bagi anak muda.
Kedubes Bekasi adalah sebuah tempat berkumpulnya anak muda pecinta seni dan budaya Bekasi. “Kedubes Bekasi merupakan jawaban dari atas segala bully terhadap Bekasi. Ini juga sebagai wadah untuk mengembangkan kreatifitas anak muda di Bekasi dalam bidang desain, seni, budaya, dan lain-lain,” jelas Fithor Faris (34), inisiator Kedutaan Besar Bekasi, saat ditemui BUC, Rabu (18/11/2015) malam.
Biasanya sebuah kantor kedutaan besar selalu dijaga oleh aparat di setiap lapis pengamanannya. Namun, markas Kedubes Bekasi justru terbuka bagi siapapun yang ingin berkunjung. Tempat ini didesain sedemikian rupa agar membuat nyaman pengunjung. Di tempat ini Anda juga bisa mencicipi jajanan gerobak dengan beragam pilihan, seperti ice cream igloo, nasi betawi, soto lamongan, kue cubit, Japanese food, dan lain-lain.


Setelah kenyang mencicipi jajanan, di markas Kedubes juga ada toko buku bekas, Perpuskata. Di Perpuskata tersedia ratusan buku, seperti kumpulan lagu-lagu nasional hingga novel berseri Harry Potter. Buku-buku ini dijual mulai dari Rp5000-Rp40.000.

Anda hobi bernyanyi? Tenang saja, di tempat ini juga disediakan fasilitas karaoke bagi pengunjung. Tidak ada harga khusus, pengunjung hanya dimintai saweran seikhlasnya. Selain menyalurkan bakat bernyanyi, Anda juga bisa menghibur pengunjung lain dengan lagu-lagu pilihan.
Setiap bulannya di Kedubes Bekasi juga akan diadakan agenda rutin seperti pembacaan puisi, pembuatan ilustrasi seni, literasi diskusi, seminar tentang entreupreneur dan kegiatan lain. Selain menghadirkan narasumber, Kedubes Bekasi juga mempersilakan teman-teman untuk mengisi materi. Selain berbagi ilmu, dengan cara ini juga bisa melatih skill public speaking-nya.

Markas Kedubes Bekasi sendiri terletak di Jalan Raya Jatikramat Nomor 2A, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Tempat ini buka setiap hari dari pukul 11.00-22.00 WIB.
Nantinya di tempat ini juga akan dibangun galeri untuk menampilkan hasil kreatifitas warga Bekasi. Tidak hanya itu, nantinya juga akan di pajang ejekan tentang Kota Bekasi yang marak di media social pada akhir 2014 lalu. Menurut Fithor, semoga hal itu bisa memancing jiwa-jiwa kreatif di kalangan anak muda.
 Telah terbit di Bekasiurbancity.com

Jawab Ejekan Netizen, Bekasi Dirikan Kedutaan Besar Sendiri


Keberadaan sebuah diplomatik Kedutaan Besar memang indentik terhadap suatu negara. Namun kini, Bekasi juga telah resmi mempunyai kedutaan besar (Kedubes) sendiri. “Kedubes Bekasi merupakan jawaban dari atas segala bully terhadap Bekasi,” ujar Fithor Faris (34), Inisiator Komunitas Kedutaan Besar Bekasi.
Berbeda dengan kantor diplomatik pada umumnya, Kedubes Bekasi adalah sebuah tempat berkumpulnya anak muda pecinta seni dan budaya Bekasi. “Ini juga sebagai wadah untuk mengembangkan kreatifitas anak muda di Bekasi dalam bidang desain, seni, budaya, dan lain-lain,” jelas Fithor saat ditemui di BUC, Rabu (18/11/2015) malam.
Fithor mengaku kerap kesal dengan aksi para netizen yang kian hari kian mengejek Bekasi. “Bekasi selama ini di bully terus. Kalau dibalas dengan bully juga, ya engga akan selesai. Dari situ kita mencoba menciptakan sesuatu yang bisa ‘mencolek’ sekaligus menjawab bully-an tersebut,” katanya
Hasil diskusi Fithor dengan rekannya, Muhammad Giebriel, berbuah sebuah komunitas bernama Kedutaan Besar Bekasi. “Yaudahlah, kalau kita dianggap negara sendiri kita bikin kedutaan besarnya sendiri pula. Dari pergerakan kecil yang dilakukan, intinya untuk menjawab bully-an,” ujar Fithor.
Menurut Fithor pemilihan nama Kedutaan Besar Bekasi juga bisa merepresentasikan para anggotanya untuk menjadi perwakilan sesuai dengan passionnya masing-masing, seperti duta desain, duta wisata, duta musik, duta puisi, dan duta-duta lainnya.
Muhammad Giebriel (26) atau akrab dipanggil Bibing juga mengaku dongkol dengan ulah netizen terhadap Bekasi. “Saya sudah lama tinggal di Bekasi. Cuma sampai sekarang juga belum bisa kasih feedback lebih untuk Bekasi. Maka dari itu kita dirikan Kedutaan Besar Bekasi sebagai sebuah bentuk perlawanan tanpa konvrontasi,” kata Bibing.
Bibing menambahkan dirinya dan teman-teman lain di Kedubes Bekasi akan membuktikan aksi nyata dengan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi Bekasi. “Kita buktikan saja dengan pergerakan juga karya-karya. Kegiatan kecil dengan impact yang besar,” ujar Bibing.
Setiap bulannya akan diadakan agenda rutin seperti pembacaan puisi, pembuatan ilustrasi seni, literasi diskusi, seminar tentang entreupreneur dan kegiatan lain. Selain menghadirkan narasumber, Kedubes Bekasi juga mempersilakan teman-teman untuk mengisi materi. “Selain berbagi ilmu, dengan cara ini juga bisa melatih skill public speaking-nya,” ujar Fithor.
Awalnya, komunitas ini dinamai Komunitas Pondok Gede Kreatif (PGDG Creative) yang didirikan pada Oktober 2014, lalu. Kemudian, untuk memperluas cakupan sekaligus menjawab bully-an terhadap Bekasi, nama diubah menjadi Kedutaan Besar Bekasi. Kedubes Bekasi juga diresmikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu pada 1 November 2015 lalu.
Markas Kedubes Bekasi sendiri terletak di Jalan Raya Jatikramat Nomor 2A, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Nantinya di tempat ini juga akan dibangun galeri untuk menampilkan hasil kreatifitas warga Bekasi. Tidak hanya itu, nantinya juga akan di pajang ejekan tentang Kota Bekasi yang marak di media social pada akhir 2014 lalu. Menurut Fithor, semoga hal itu bisa memancing jiwa-jiwa kreatif di kalangan anak muda.

“Bagi yang ingin berkolaberasi bergabung bersama kita, silakan saja. Ini komunitas terbuka bagi siapapun. Intinya kedutaan besar bekasi adalah satu titik untuk berkolaborasi sekaligus sharing untuk menghasilkan karya yang kreatif,” kata Fithor. Sampai saat ini Kedubes Bekasi berangggotakan sekitar 40 orang yang terdiri dari duta-duta kreatif di Bekasi.

Tekah terbut di Bekasiurbancity.com

Tuesday, November 17, 2015

Kue Awug, Jajanan Pasar Langka Ada Di Bekasi



Anda rindu menyantap kue awug? Masyarakat Betawi biasa menyebutnya kue dongkal. Panganan ini terbilang langka karena sudah tidak banyak pedagang yang menjual. Namun, Anda tetap bisa menemukan kue awug di Bekasi.

Awug adalah panganan terbuat dari tepung beras yang dihaluskan kemudian diisi gula aren dan dikukus. Awug biasanya disajikan di atas daun pisang dan ditabur parutan kelapa. Kue ini biasanya dihadirkan dalam acara ulang tahun, selametan, atau pengajian. Di Jawa Barat kue ini dinamai awug, sedangkan di Betawi biasa disebut dongkal.

Uniknya, kue awug ini berbentuk tumpeng  dengan perpaduan rasa antara gurih dan manis. Tekstur kue awug ini juga lebih pulen dari kue putu. Kue ini lebih nikmat disantap saat masih hangat dan cocok menjadi panganan saat musim hujan.


Imam (27), mengaku sudah 5 tahun berjualan  kue awug di Bekasi. Gerobak awug milik Imam berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda tepatnya di kcp BCA Proyek, Bekasi Timur. Imam berjualan mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB. “Tapi kalau dagangannya lagi laris tentu akan lebih singkat waktunya,” ujarnya sambil menyiapkan awug pesanan pembeli.

Setiap hari Imam memasak 20 liter beras atau sekitar 17 tumpeng dan selalu terjual habis. Kue awuk ini dijual seharga Rp10.000 untuk satu kotak kecil dan Rp55.000 untuk harga satu tumpeng. Dalam sebulan Imam bisa merauk omzet sebesar Rp20juta hanya dari berjualan awuk.

Warga gang mawar, Jl. Kartini, Bekasi Timur ini awalnya adalah seorang karyawan DPRD Kota Bekasi. Kemudian, ia memutuskan berwirausaha berjualan awuk. “Saya lebih suka jadi wirausaha. Di sini saya yang jadi bos, nggak ada yang atur, gajiannya setiap hari. Kalau jadi karyawan harus taat sama perintah atasan. Belum lagi harus nunggu akhir bulan baru dapat pemasukan,” pengakuan Imam.

Jika nantinya kue awug tercatat sebagai warisan dunia di Unesco, Imam turut bangga karena bisa ikut membudayakan panganan jajanan pasar yang legendaris ini.


Facebook Tidak Akan Mengizinkan Anda Menulis Ini



Anda tidak akan bisa menuliskan “Tsu.co” di dinding dan Messanger Facebook. Instagram pun melakukan hal serupa. Apa  yang salah dengan Tsu.co?

Dikutip dari situs Money CNN, Akhir September lalu, Facebook menghapus 9,5 juta posting yang memuat link Tsu.co. Hingga kini Facebook juga memblokir segala pesan dan postingan yang  berisi teks "tsu.co". Facebook memperingatkan pengguna kalau link tersebut "tidak aman" dan postingan Anda akan gagal untuk dibagikan.



Anda masih bisa menulis “Tsu” di postingan atau pesan Facebook, tetapi tidak dengan “Tsu.co”.


Tsu adalah jaringan media sosial baru dengan skala kecil yang mengklaim aka berbagi pendapatan iklan dengan penggunanya. Dengan system ini, banyak pengguna Tsu membuat akun facebook palsu untuk meningkatkan halaman Tsu mereka.


Alasan Facebook memblokir Tsu.co karena banyak para penggunanya melaporkan link Tsu.co sebagai spam. Para pengguna sudah merasa risih dengan banyaknya pesan massal yang dikirimkan, posting link yang berlebihan,  dan kiriman permintaan teman orang-orang yang tidak dikenal.
"Kami tidak mengizinkan pengembang lain terlalu sering berbagi konten ke Facebook karena hal ini bisa menjurus ke jenis spam," kata Melanie Ensign, juru bicara Facebook.

Facebook mengatakan akan mengunblock, Jika Tsu.co dapat merubah satu hal, yakni pengguna Tsu tidak dapat secara bersamaan posting ke Tsu dan Facebook.


Telah diterbitkan di Bekasiurbancity