Asal Rasa Geli Saat Digelitiki
Cara paling mudah untuk membuat orang lain tertawa adalah dengan menggelitiknya. Namun, tidak semua bagian tubuh sensisitif terhadap geli. Respon yang diberikan saat digelitik pun berbeda-beda.
Geli
merupakan respon tubuh terhadap suatu sentuhan disalah satu bagian tubuh yang
menimbulkan gerakan refleks (tanpa sadar) untuk menghindar atau malah
menimbulkan tawa.
Psikologi G. Stanley Hall dan Arthur Alin (1897) membagi geli dalam dua jenis. Pertama, disebabkan karena rangsangan halus diatas kulit. Biasanya dapat dirasa saat ada semut atau binatang kecil lainnya yang bergerak di atas kulit. Rangsangan ini tidak akan menimbulkan respon tawa melainkan kulit akan terasa gatal. Kedua, geli yang dikarenakan sentuhan yang lebih berat dan berulang di area tubuh tertentu. Geli jenis ini dapat memicu timbulnya tawa dan menibulkan sensasi menyenangkan.
Meskipun
disentuh, tidak semua bagian tubuh sensitif akan terasa geli. Misalnya telapak
tangan. Pada umumnya orang akan lebih merasa geli jika telapak kakinya disentuh
dibandingkan telapak tangan. Area tubuh lain yang bisa menimbulkan sensasi geli
antara lain adalah lutut, pusar, pinggang, ketiak, batang tubuh, leher, dan
lain-lain.
JC Gregory (1924) mengatakan respon terhadap geli bersifat sangat subjektif, sehingga masing-masing orang mempunyai tingkat sensitifitas geli yang berbeda-beda. Rasa geli dipengaruhi oleh persepsi. Misalnya, orang yang pernah mengalami rasa geli di area pinggang akan tertawa ketika digelitik di area yang sama, bahkan sebelum pinggangnya disentuh dan dikelitik. Orang akan tertawa jika yang menggelitiknya orang yang dikenal, jika tidak, mungkin akan menimbulkan efek menarik diri atau bahkan marah.
JC Gregory (1924) mengatakan respon terhadap geli bersifat sangat subjektif, sehingga masing-masing orang mempunyai tingkat sensitifitas geli yang berbeda-beda. Rasa geli dipengaruhi oleh persepsi. Misalnya, orang yang pernah mengalami rasa geli di area pinggang akan tertawa ketika digelitik di area yang sama, bahkan sebelum pinggangnya disentuh dan dikelitik. Orang akan tertawa jika yang menggelitiknya orang yang dikenal, jika tidak, mungkin akan menimbulkan efek menarik diri atau bahkan marah.
Penelitian di University Collage London menjelaskan bahwa sensasi geli timbul dari otak kecil (serebelum) kita. saat mendapat rangsang yang terduga (misal menggelitik diri sendiri), kita telah mengetahui bagian tubuh mana saja yang akan disentuh sehingga sinyal yang diberikan ke otak adalah sinyal biasa. Lain halnya dengan ketika tubuh digelitik orang lain, otak tidak dapat memperkirakan bagian tubuh mana yang akan disentuh. Akibatnya otak secara alamiah akan merespon itu sebagai ancaman dan secara tidak adanya penolakan berupa rasa geli yang tidak terkendali.
Telah terbit di bekasiurbancity.com
0 Komentar :
Post a Comment