Peran Perempuan Dalam Mediasi

Tuesday, June 19, 2012

Peran Perempuan Dalam Mediasi


Seiring dengan perkembangan zaman dan era informasi yang semakin melejit, peran perempuan dalam media tidak lagi dilihat sebagai objek keindahan badaniah untuk dipandang dan dinikmati, tapi perempuan kini mulai dilihat sebagai manusia multi-dimensional.

Terkait dengan kegiatan jurnalistik yang lebih banyak didominasi oleh pria, sehingga tidak mengherankan bila kaum prialah yang mendefinisikan peran wanita, tidak hanya dalam penyajian berita, feature, opini, iklan tapi juga melalui fotojurnalistik yang kemudian perlahan mereduksi mejadi foto berita yang difungsikan sebagai berita promosi, atau yang biasa kita sebut dengan iklan.

Bila diperhatikan, kehadiran pria dalam iklan misalnya, pria pada umumnya digambarkan sebagai tokoh yang agresif, pemberani, jantan, mandiri, tegar, kuat, pintar, berkuasa, dan rasional. Hal ini tidak sejalan dengan penggambaran tokoh perempuan, yang dikonstruksi sebagai tokoh lemah, emosional, dengan daya pikir yang biasanya lebih rendah dari laki-laki, dan dikaitkan dalam hubungannya yang selalu hadir untuk menyenangkan pria. Sebagai contoh, dalam produk iklan kecantikan, media melukiskan bahwa setelah perempuan memakai produk yang diiklankan, pria-pria melirik, menghampiri, dan semakin lengket kepadanya. Bahkan penggunaan merek kopi tertentu pun membuat seorang gadis yang tadinya ngambek menjadi baik kembali setelah disuguhi kopi tersebut oleh pasangannya. Dengan kata lain, media selalu mengkonstruksi perempuan sebagai objek pemuas pria, atau sebagai makhluk yang nilai-nilaainya terletak pada fisiknya.

Singkat kata, potret diri perempuan di media massa, dalam literatur, surat kabar/majalah, film, televisi, iklan, dan buku-buku masih memperlihatkan streotipe yang merugikan: perempuan pasif, tergantung pada pria, didominasi, menerima keputusan yang dibuat oleh pria.meh!

Saya sebagai seorang wanita sebenarnya merasa kecewa melihat keadaan yang seperti ini, tapi apa boleh buat? Setiap wanita sudah dikonstruksikan sebagai manusia yang selalu peduli dengan rumah tangga dan penampilan fisik mereka. Dengan kata lain, bukan berarti saya pasrah dengan kondisi seperti ini. Bagaimana menurut anda??

0 Komentar :

Post a Comment