Semakin Erat dengan Saling Berjabat

Monday, March 2, 2015

Semakin Erat dengan Saling Berjabat




Semua orang pasti pernah berjabat tangan atau bersalaman. Berjabat tangan mempunyai makna tersirat yang berbeda-beda di balik tiap genggaman. Bahkan, budaya ini diangkat menjadi simbol dari satu vendor ternama dunia.


        Dimulai dari jaman sejarah Mesir, tepatnya di Babylonia. Berjabat tangan merupakan simbol serah terima kekuasaan dari Tuhan (pada jaman itu dipanggil Dewa) kepada penguasa duniawi. Jabat tangan dilakukan pertama kali oleh petani yang tidak saling kenal. Ketika bertemu, mereka saling mengulurkan tangan dan saling menggenggam tangan satu sama lain. Ini menandakan bahwa di antara mereka tidak ada yang membawa atau menyembunyikan senjata dan menginginkan perdamaian.
Pada umumnya, jabat tangan dilakukan ketika memberi salam dalam suatu pertemuan tertentu--baik diawal pertemuan atau pun diakhir—sebagai ucapan selamat, memberi apresiasi, serta membuat persetujuan dengan lawan pihak. Makna yang terkandung, jabat tangan mengirimkan isyarat keterbukaan. Dengan melakukan hal ini, kita telah menunjukan niat baik kita kepada tangan yang dijabat. Kebiasaan ini termasuk komunikasi nonverbal. Jabat tangan juga merupakan tradisi perlambang komunikasi tertua sejak berabad-abad silam.
Ada berbagai jenis berjabat tangan, dan setiap jenisnya mempunyai makna yang berbeda-beda:
1.      Handhug
Jabat tangan ini biasa dilakukan oleh para politisi. Caranya dengan dua tangan. Ketika tangan yang satunya berjabat tangan, tangan yang lain menempel di atasnya. Ini bertujuan, untuk memberikan kesan bahwa pelaku adalah orang yang hangat, bersahabat, jujur dan bisa dipercaya.
2.      Never let go
Dalam kasus ini, sambil berbicara, pelaku tidak akan melepaskan tangannya sampai dia benar-benar puas berbicara. Disini, pelaku ingin menunjukan bahwa dirinya bersahabat dengan bertanya kabar atau sekadar bercerita demi menjaga keakraban dengan anda.
3.      Homie handshake
Jabat tangan  ini ampuh untuk menunjukan keakraban kalian dengan yang tangannya dijabat. Biasanya dilakukan kepada teman atau sahabat anda dengan maksud mempererat keakraban di antara keduanya.
            Setiap negara mempunyai seni berjabat tangan yang berbeda-beda. Coba kita intip negara Jepang. Membungkuk dan berjabat tangan adalah satu bentuk penghormatan yang sama hormatnya bagi negeri matahari ini. Langkahnya, ikutilah gerak awal dari orang yang Anda temui. Jika orang yang Anda temui mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, maka jabatlah dengan ringan. Namun, jika Anda disambut dengan sebuah bungkukan tubuh, balaslah dengan membungkuk juga.
            Lain Jepang, lain pula Rusia. Orang Rusia memiliki cara yang berbeda dalam berjabat tangan dengan tamunya. Jika ini bukan pertemuan yang pertama kali, maka jangan kaget kalau ucapan selamat datang dan jabat tangan disertai pula dengan pelukan. Laki-laki Rusia lazim mencium pipi tamu mereka, baik kepada laki-laki maupun perempuan. Sementara, wanita Rusia menyimpan salam peluk tersebut khusus hanya untuk teman sesama Warga Negara Rusia, mereka hanya berjabat tangan jika bertemu orang asing.
            Dibalik kehangatan berjabat tangan, ternyata sekelompok ilmuwan di University of California, Los Angeles, Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta bahwa berjabat tangan dapat memicu penularan penyakit. Dengan adanya kontak langsung dengan penderita, dapat menularkan bakteri, virus, bahkan perpindahan virus.
Tidak dipungkiri, berjabat tangan adalah salah satu komunikasi lazim termasuk dalam lingkungan medis. Contoh, dokter dan pekerja kesehatan--seperti perawat dan lainnya--sering melakukan kontak langsung dengan penderita, baik melalui jabat tangan atau sentuhan pengobatan. Maka, dianjurkan mencuci tangan dengan sabun anti-septik untuk meminimalisir risiko terkena sebaran dan mutasi virus.
Meski demikian, budaya berjabat tangan ini justru menjadi salah satu ikon yang melegenda milik vendor Nokia. Produsen ponsel yang kini sudah diambil alih oleh Microsoft ini menggunakan lambang tangan orang dewasa dan seorang anak yang saling berjabat. Dengan jargonnya Connecting People,  Nokia memilih budaya ini  sebagai simbol persahabatan universal dan keinginan untuk saling tolong-menolong. Ponsel digunakan sebagai alat komunikasi penghubung tali persahabatan, tali persaudaraan, serta sebagai ucapan terima kasih kepada konsumen telah menggunakan produk Nokia.
 

Sumber referensi:
http://www.kaskus.co.id
http://yafi20.blogspot.com/

0 Komentar :

Post a Comment